TheStarry Night (1889) Oil on canvas 29â x 36/4â. âThe Starry Nightâ hasil karya Van Gogh ini telah dihasilkan oleh beliau ketika menjalani proses pemulihan penyakit sawan. Catan ini telah dihasilkan berdasarkan pemerhatian beliau pada waktu malam. Beliau melukis suasana persekitaran bandar dan gereja tempat beliau menjalani proses
MASHUM BIN ALI AL-MASKUMAMBANGI (Analisis Terhadap Kitab Badiâah al-Misal Fi Hisab al-Sinin Wa al-Hilal tentang Hisab al-Hilal) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syariâah Oleh : M RIFA JAMALUDDIN NASIR NIM : 0 7 2 1 1 1 0 6 7
StarryNight Over the Rhone adalah salah satu lukisan Vincent van Gogh Arles pada malam hari, itu dilukis di suatu tempat di tepi sungai yang hanya beberapa menit berjalan dua dari Gedung Kuning di Lamartine Tempat yang Van Gogh menyewa pada saat itu. Langit malam dan efek cahaya pada malam hari disediakan subyek untuk beberapa lukisannya lebih
tentangseni , seni 2D, lukis, batik, dan pameran seni thursday, march 29, 2018 9:34 pm fungsi seni rupa fungsi karya seni rupa murni lebih menitik beratkan
. In this post, I will be taking a closer look at âThe Starry Nightâ by Vincent van Gogh, which he painted in 1889. With swirling lines and dramatic colors, this dreamy depiction is one of van Goghâs most iconic works. âI donât know anything with certainty, but seeing the stars makes me dream.â Vincent van Gogh Interesting Facts About âThe Starry Nightâ Swirling Brushwork Used to Create a Sense of Movement and Turbulence Color and Light Where Realism Meets Abstraction Key Takeaways Additional Readings Want to Learn More? Thanks for Reading! Vincent van Gogh, The Starry Night, 1889 Interesting Facts About âThe Starry Nightâ The painting is based on van Goghâs view from his room in the mental asylum at Saint-RĂ©my-de-Provence. It was painted from memory during the day, as he was not able to paint from his room. But he was able to create sketches in ink and charcoal. Vincent van Gogh, Starry Night Drawing, 1889 âThe Starry Nightâ is one in a series of 21 versions based on the same subject. It is the only night version in the series. Letters from van Gogh to his brother Theo provide insights into van Goghâs inspiration and fascination with the night. In 1889 he wrote, âThrough the iron-barred window I can make out a square of wheat in an enclosure, above which in the morning I see the sun rise in its glory.âAlthough it is one of his most famous works, he initially considered the painting to be a failure based on his letters to suggests the moon was not actually in the crescent phase, as depicted in the painting. Rather, it would have been about three-quarters full, but van Gogh probably painted it this way for stylistic also suggests that the brightest âstarâ in the painting, just to the right of the large cypress tree pictured below, may actually be Venus which would have been visible at the time van Gogh was painting in the asylum. Swirling Brushwork Used to Create a Sense of Movement and Turbulence When I think of âThe Starry Nightâ, the first thing which comes to mind is the swirling brushwork which creates a sense of movement and turbulence, especially in the sky. In fact, a physicist by the name of Jose Luis Aragon suggested that the swirling brushwork in paintings like âThe Starry Nightâ have an uncanny resemblance to the mathematical expression of real turbulence shown in natural occurrences like whirlpools and air streams. You can read more on this here. Van Gogh used a loaded brush to build up a thick, impasto texture which you can see in the close-ups below. This impasto texture is a key feature in many of van Goghâs works. Color and Light In a letter to his brother Theo, van Gogh wrote that the âstarry night is more alive and more richly colored than the dayâ. This may explain his exaggerated use of of color. Van Gogh used rich blues and yellows to paint the night sky, with light greens scattered throughout. His lack of blending creates a broken color effect, which seems to reiterate the sense of movement and turbulence in the painting. The colors appear to vibrate as your eyes bounce between all the distinct colors. He painted the light of the stars, moon and houses by contrasting vivid yellows and oranges against the blues and greens in the rest of the painting. If you look closely, you will see that in most cases he used a saturated yellow or orange in the centre, then used lighter but less saturated colors around the outside. He used a light green almost as an interim color to transition from the bright yellows and oranges to the deep blues. Green being what you get when you mix yellow and blue together. By doing that, there appears to be some kind of color gradation even though he did not use any blending. Where Realism Meets Abstraction To me, this painting marks an interesting area somewhere between realism and complete abstraction. Van Gogh pushed the colors and style in order to depict his unique interpretation of the world, but not so much as to lose all qualities of realism and representation. You know exactly what the subject is, but it is far from what you would see in life. I enjoy this area in painting as I think it allows for some personal expression, without departing too far from representational art standards. But of course, this is all just personal commentary which does not really matter. There is no right answer with this kind of stuff. Some admire van Gogh for his unique interpretations, whilst others criticise him for stepping too far away from the boundaries of reality. It is just interesting to ponder over. Key Takeaways Here are some of the key takeaways of âThe Starry Nightâ which you could incorporate into your own paintings Exaggerating certain elements like color and perspective can really help you depict the emotions and feelings you have about a subject. In this case, van Gogh exaggerated the colors, form and perspective to create a very dreamy paint light, you could use a strong color contrast, like yellow and orange against brushwork can be used to create a sense of movement and turbulence in your repeating similar techniques and processes, you end up creating a strong style which people can remember you by. Additional Readings 11 Interesting Facts About Vincent van Gogh Inspirational Quotes by Vincent van Gogh How Vincent van Gogh Used Complementary Colors Want to Learn More? You might be interested in my Painting Academy course. Iâll walk you through the time-tested fundamentals of painting. Itâs perfect for absolute beginner to intermediate painters. Thanks for Reading! I appreciate you taking the time to read this post and I hope you found it helpful. Feel free to share it with friends. Happy painting! Dan Scott Draw Paint Academy About Supply List Featured Posts Products Enjoyed this post? Join over 123,000 artists who subscribe to the Draw Paint Academy newsletter.
The Starry Night Malam yang BerbintangLukisan The Starry Night yang relatif abstrak adalah contoh dari penggunaan sapuan kuas tebal yang inovatif dan berani dari van Gogh. Warna biru dan kuning, lukisan yang mencolok serta atmosfer yang berputar-putar telah membuat penasaran pecinta seni selama beberapa Vincent Van Gogh Tanggal 1889 Tempat melihatnya Museum of Modern Art New York CityMengapa Vincent van Gogh melukis The Starry Night?Lukisan Malam Berbintang ini mewakili apa yang bisa dilihat atau diekstrapolasi oleh Van Gogh dari kamar yang dia tempati selama dia tinggal di rumah sakit jiwa di St RĂ©my de Provence Prancis. Selama masa sulit dalam hidupnya yang tersiksa inilah ia melukis salah satu lukisan paling terkenal dalam sejarah seni, yang sekarang disimpan di MoMA di New Lukisan The Starry NightVincent van Gogh melukis Starry Night pada tahun 1889 selama dia tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul-de-Mausole dekat Saint-RĂ©my-de-Provence. Van Gogh hidup dengan baik di rumah sakit; dia diberi lebih banyak kebebasan daripada pasien lainnya. Jika dirawat, dia bisa meninggalkan halaman rumah sakit; dia diizinkan untuk melukis, membaca, dan menarik diri ke kamarnya bahkan diberi sebuah studio untuk melukis. Meskipun dia sesekali kambuh menjadi paranoia dan serangan â secara resmi dia telah didiagnosis menderita epilepsi â tampaknya kesehatan mentalnya mulai pulih. Sayangnya, dia kambuh. Dia mulai menderita halusinasi dan memiliki pikiran untuk bunuh diri saat dia jatuh ke dalam depresi. Karenanya, ada pergeseran tonal dalam kembali menggabungkan warna yang lebih gelap dari awal karirnya dan Starry Night adalah contoh yang bagus dari perubahan itu. Biru mendominasi lukisan itu, membaurkan perbukitan dengan langit. Desa kecil terletak di dasar lukisan dalam warna cokelat, abu-abu, dan biru. Meskipun setiap bangunan tergambar dengan jelas dalam warna hitam, warna kuning dan putih dari bintang dan bulan menonjol di langit, menarik perhatian ke langit. Mereka adalah pemikat perhatian besar dari lukisan Starry Night â Van Gogh. Sumber foto Wikimedia CommonsDetil LukisanPerhatikan sapuan kuas Van Gogh. Untuk langit yang berputar-putar, setiap sapuan warna bergulung-gulung dengan awan di sekitar bintang dan bulan. Di pohon cemara mereka menekuk dengan lekukan cabang. Seluruh efeknya sangat halus dan seperti mimpi. Perbukitan dengan mudah bergulir ke desa kecil di bawahnya. Sebaliknya, kotanya lurus ke atas dan ke bawah, dilakukan dengan garis-garis kaku yang mengganggu aliran sapuan pepohonan kecil kecil melembutkan kota yang tidak fleksibel. Membawa alam ke dalam ketidakwajaran bangunan. Salah satu hal yang paling menarik tentang lukisan ini adalah bahwa lukisan ini sepenuhnya berasal dari imajinasi Van Gogh. Tidak ada pemandangan yang cocok dengan area di sekitar Saint-Paul atau pemandangan dari jendelanya. Sebagai seorang pria yang dengan religius, Ia melukis apa yang dilihatnya, itu adalah perubahan yang luar biasa dari pekerjaan normal Van dalam gaya bermain di alam versus yang tidak alami, mimpi versus kenyataan. Alam bahkan dapat dikaitkan dengan ketuhanan dalam pekerjaan ini. Dalam Alkitab Kejadian 37 9, Joseph menyatakan, âDan dia bermimpi lagi, dan menceritakannya kepada saudara-saudaranya, dan berkata, Lihatlah, Aku telah bermimpi lebih banyak lagi; dan lihatlah matahari dan bulan dan sebelas bintang membuat penghormatan kepadaku. â â meramalkan bahwa suatu hari keluarganya akan tunduk padanya sebagai otoritas. Beberapa orang mengaitkan kutipan ini dengan lukisan itu. Mungkin ini merujuk pada keluarga Van Gogh, yang meragukan kesuksesan kariernya kecuali saudara laki-lakinya.Bisa jadi Van Gogh hanya ingin menghirup kekuatan yang lebih tinggi ke dalam karya seninya, karena ia tumbuh dalam rumah tangga yang religius. Bagilah lukisan menjadi tiga bagian. Langit adalah yang ilahi. Ini adalah bagian lukisan yang paling seperti mimpi, tidak nyata, di luar pemahaman manusia dan hanya di luar jangkauan. Turun satu tingkat ke pohon cemara, perbukitan, dan pohon-pohon lainnya di tanah. Mereka menekuk dan berputar, masih sudut lembut yang sesuai dengan pusaran lembut langit. Bagian terakhir adalah desa. Garis-garis lurus dan sudut tajam membaginya dari sisa lukisan, seakan-akan memisahkannya dari âlangitâ langit. Namun, perhatikan titik-titik pepohonan bergulung-gulung di desa, bagaimana puncak menara gereja menjulang ke langit. Van Gogh membawa Tuhan ke kamu? Van Gogh tinggal di rumah sakit jiwa di Saint-RĂ©my, Prancis, dirawat karena penyakit mental, ketika dia melukis âThe Starry Night.â Dia terinspirasi oleh pemandangan dari jendela Paling Terkenal di DuniaPelukis TerkenalSumber bacaan CleverlySmart, Arts and Culture, MoMAPinter Pandai âBersama-Sama Berbagi Ilmuâ Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing
Vincent van Gogh adalah seniman besar asal Belanda yang terkenal karena melukis diluar konteks fisik dan emosional melalui marka kuasnya yang meliuk-liuk. Ia juga dikenal akan kisah tragisnya yang tidak mendapatkan apresiasi yang sebagaimana mestinya hingga ia meninggal dunia. Belum lagi, kematiannya yang banyak menyimpan misteri juga semakin menambah kisah sendunya. Seperti belum cukup tragis, Van Gogh juga jatuh miskin karena tidak berhasil menjual karyanya dan menderita gangguan jiwa sepanjang karir melukisnya. Namun semua itu tidak menghalanginya untuk terus menelurkan mahakarya. Ia tidak berhenti melukis dan terus produktif selama 10 tahun hingga akhir hayatnya. Oleh karena itu, rasanya amat disayangkan apabila kita tidak menelusuri kisahnya. Bukan hanya dari sensasionalismenya kisahnya saja, namun kita juga dapat memetik banyak pelajaran berharga, baik dari sisi artistik, maupun dari kehidupannya secara umum sebagai seniman. Berikut adalah biografi yang dilengkapi juga oleh beberapa contoh karya & analisisnya dari maestro dunia, Vincent Van Gogh. Vincent Van Gogh lahir di Belanda pada 30 Maret 1853 dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari keluarga yang relijius di Belanda Selatan. Ayahnya, Theodorus Van Gogh, adalah seorang pendeta dan ibunya, Anna Cornelia Carbentus, adalah putri dari seorang penjual buku. Dari sejak kecil Van Gogh memiliki mood atau suasana hati yang tidak stabil. Dia tidak menunjukkan bakat seni-nya selama masa kanak-kanak, ia juga tidak begitu berhasil di sekolah. Pada 1868, ia meninggalkan sekolah dan tidak pernah kembali untuk mendapatkan pendidikan formal. Awal Karir Pada tahun 1869, Vincent Van Gogh magang di dealer seni internasional Goupil & Cie Paris dan akhirnya diterima bekerja untuk ditempatkan di kantor cabang Den Haag. Disana Vincent cukup sukses dalam karirnya sebagai art dealer dan bekerja di perusahaan tersebut selama hampir satu dekade. Pada tahun 1872, Van Gogh mulai berkirim surat dengan adiknya Theo Van Gogh. Surat-menyurat dengan adiknya itu kemudian berlanjut hingga akhir hayat Vincent. Theo sendiri akhirnya mengikuti jejak kakaknya sebagai penjual barang-barang seni. Sementara itu Vincent dipindahkan ke kantor Goupil & Cie cabang London. Disaat itu pula, Vincent mengalami depresi dan menjadi pribadi yang relijius. Van Gogh kemudian meninggalkan pekerjaannya di Goupilâs dan memutuskan untuk tinggal dan bekerja di Gereja. Meskipun Van Gogh mengalami kesulitan finansial Ia malah menyerahkan harta miliknya kepada para penambang batu bara setempat. Sayangnya kehidupannya sebagai seorang pastur tidak bertahan lama. Gereja memecatnya karena Vincent dianggap terlalu obsesif terhadap imannya. Pada tahun 1880, Vincent Van Gogh memutuskan untuk mencoba menjadi seorang seniman dan berharap masih dapat menjadi pelayan Tuhan lewat profesi itu. Kesulitan ekonomi Van Gogh makin memburuk, namun Theo selalu membantunya dengan mengiriminya sejumlah uang untuk bertahan hidup. Theo kemudian secara finansial terus mendukung Vincent disepanjang kariernya, karena ia tidak berhasil menghasilkan uang dari lukisannya. Karena kemiskinannya yang semakin tidak tertolong, pada tahun 1881 Vincent Van Gogh memutuskan untuk pulang ke rumah bersama orang tuanya. Disana ia terus mengasah kemampuan melukisnya secara otodidak. Dengan dukungan finansial Theo, Van Gogh menyewa sebuah studio di Den Haag dan belajar di bawah arahan Anton Mauve, seorang seniman terkemuka dari Aliran seni Den Haag. Mauve memperkenalkan Van Gogh pada karya-karya pelukis Prancis Jean-François Millet, yang dikenal karena aliran realismenya yang mengambil subjek kehidupan para kaum buruh dan petani. Kemudian gaya Millet juga mempengaruhi karya Van Gogh di masa ini. Kematangan Artistik Pada tahun 1884, setelah pindah ke Nuenen, Belanda, Van Gogh tak pernah berhenti berkarya dan terus bertekad untuk menjadi pelukis realisme seperti Millet. Meskipun keahliannya sebagai pelukis makin terasah, kehidupan ekonominya masih saja belum mebaik. Autumn Landscape with Four Trees, oleh Vincent van GoghVan Gogh sempat menuduh Theo tidak berusaha cukup keras untuk menjual lukisan-lukisannya. Theo sendiri menjawabnya dengan alasan aliran lukis Vincent sudah kurang diminati, karena pada saat itu aliran Impresionis-lah yang sedang naik daun. Kehidupannya yang masih tak kunjung membaik itu diperburuk dengan meninggalnya Ayah Van Gogh karena stroke. Van Gogh meninggalkan Belanda untuk terakhir kalinya pada tahun 1885 dan sempat mendaftarkan diri ke Akademi Seni Murni Antwerpen di Belgia. Disana ia bertemu dengan seniman yang ikut memberi pengaruh pada karyanya Peter Paul Ruben. Namun lagi-lagi ia tidak begitu tertarik dengan kehidupan akademik dan memutuskan untuk pergi ke Paris. Vincent Van Gogh tinggal bersama Theo di Montmartre, distrik seniman di Paris utara dan belajar dibawah tuntunan Fernand Cormon, yang memperkenalkan Vincent ke para Seniman Impresionis. Pengaruh seniman seperti Claude Monet, Camille Pissarro, Edgar Degas, dan Georges Seurat kemudian melekat pada karya Vincent Van Gogh. Tekanan dari Theo untuk menjual lukisannya juga ikut memotivasi Van Gogh dalam mengadopsi palet impressionist yang lebih terang dan berwarna. Pada saat itu juga Van Gogh mulai terobsesi dengan gaya grafis cetak Jepang. Ia mengoleksi bahkan mengkurasi pamerannya di Paris. Pada akhir 1887, Van Gogh menyelenggarakan pameran yang memuat karyanya sendiri dan rekan-rekannya Emile Bernard, Henri de Toulouse-Lautrec. Pada awal 1888, karyanya mulai menarik perhatian dan berhasil dipamerkan bersama dengan para tokoh Neo Impresionis Georges Seurat dan Paul Signac di Salle de Repetition of Teater Libre dâAntoine. Masa Puncak Artistik Karya-karya Van Gogh yang paling terkenal diciptakan selama dua tahun terakhir dalam hidupnya. Selama musim gugur dan musim dingin tahun 1888, Vincent Van Gogh dan Paul Gauguin tinggal dan bekerja bersama di Arles Perancis. Van Gogh menyewa empat kamar sekaligus di 2 Place Lamartine, yang dijuluki âThe Yellow Houseâ untuk studionya. Langkahnya tersebut dimulai sebagai rencana untuk membuat komunitas seniman baru di Arles sebagai alternatif Paris. Gauguin dan Van Gogh mengembangkan konsep warna simbolis sebagai ekspresi emosi dan batin agar tidak terus bergantung ke alam seperti aliran-aliran seni sebelumnya. Meskipun produktivitasnya luar biasa, Van Gogh menderita ketidakstabilan mental, termasuk epilepsi, delusi, dan gangguan bipolar. Gauguin pindah ke Tahiti untuk menghindari perilaku Van Gogh yang semakin tidak menentu. Ia pergi diam-diam setelah perkelahian sengit dengan Van Gogh yang mengancamnya menggunakan pisau cukur. Pisau itu kemudian justru digunakan untuk memotong telinga kanannya sendiri. Pada tanggal 8 Mei 1889, setelah merasa kondisi mentalnya kian memburuk, Van Gogh dengan sukarela menyerahkan dirinya ke sebuah institusi psikiatri di Saint-Remy, dekat Arles. Minggu-minggu berlalu dan kesehatan mentalnya lebih stabil hingga Vincent Van Gogh diizinkan untuk melanjutkan melukis. Periode ini menjadi salah satu masa yang paling produktif. Van Gogh menciptakan lebih dari 100 karya di Saint-Remy, termasuk karyanya yang paling terkenal Starry Night 1889. Klinik dan taman disekitarnya menjadi subjek lukis utamanya. Sapuan kuas yang dinamis dan berputar-putar serta palet kaya warna yang menjadi ciri khasnya semakin berkembang disini. Semasa perawatan di klinik, Van Gogh membenamkan dirinya dalam pengalaman lingkungan sekitar. Kemudian menciptakan kembali berbagai dari ingatan pepohonan dan flora lain yang mengisi taman klinik. Kondisi mentalnya pun semakin membaik hingga akhirnya dia diperbolehkan pulang. Kematian Tak lama setelah meninggalkan klinik, Van Gogh pindah ke utara Auvers-sur-Oise di luar Paris dibawah perawatan seorang dokter yang merangkap sebagai seniman amatir, Dr. Gachet. Gachet memotivasi Van Gogh untuk terus melukis sebagai bagian dari terapi lanjutan untuk kesembuhan mentalnya. Vincent Van Gogh tentunya dengan senang hati menjalankannya. Ia dengan penuh semangat melukis berbagai lingkungan dan pemandangan di Auvers. Vincent menyelesaikan sekitar satu lukisan dalam sehari selama bulan-bulan terakhir hidupnya. Namun, setelah Theo mengungkapkan rencananya untuk membangun bisnis sendiri dan menjelaskan bahwa bantuan finansialnya akan menipis untuk sementara waktu, depresi Van Gogh kambuh lagi. Pada tanggal 27 Juli 1890, dia berjalan ke ladang gandum di sekitar Auvers dan menembak dirinya sendiri di dada dengan pistol. Meskipun Van Gogh belum mati dan berhasil berjuang kembali ke kamarnya, luka-lukanya tidak dirawat dengan benar dan dia meninggal dua hari kemudian. Theo bergegas untuk berada di sisi saudara laki-lakinya selama jam terakhirnya dan berkata bahwa kata-kata terakhir Vincent Van Gogh adalah âKesedihan ini akan bertahan selamanya.â Kesedihan itu diperdalam dengan kematian Theo yang menyusulnya tidak lama setelah kematian Vincent. Theo didiagnosis menderita kelumpuhan progresif yang dini. Pada tanggal 1 Desember catatan medisnya menegaskan bahwa ia menunjukkan gejala dementia paralytica, penyakit otak. Penyebabnya disebutkan oleh âfaktor keturunan, penyakit kronis, terlalu banyak bekerja, atau kesedihan mendalam dan depresiâ. Dia meninggal pada 25 Januari 1891. Kemudian surat-menyurat antara Vincent Van Gogh dan Theo menjadi salah satu dokumentasi terpenting bagi kisah mereka berdua. Selama masa hidupnya Van Gogh tidak mendapatkan apresiasi yang semestinya, hanya satu lukisan yang berhasil terjual selama hidupnya. Baru setelah ia meninggal dunia karya-karyanya mulai bergema. Bahkan hingga masa kini sempat berkali-kali menjadi salah satu karya seni termahal di dunia. Karya seni Vincent Van Gogh Vincent Van Gogh adalah seniman yang sangat produktif dan menghasilkan 900 lukisan selama masa hidupnya. Lukisannya sendiri terdiri dari dua aliran utama dan banyak seri. Seri-seri lukisan Vincent Van Gogh mencakup potret, potret diri, ladang gandum, bunga, pepohonan, pemandangan dan sebagainya. Aliran Seni Lukis Vincent Van Gogh Aliran seni lukis Vincent Van Gogh yang paling dikenal adalah post-impressionism/paska impresionisme atau Neo Impresionism tepatnya. Ia adalah salah satu pionir yang memberikan pengaruh pada banyak aliran lain yang menyusul neo Impresionisme, fauvism, dll. Meskipun awal karirnya dimulai dengan mengusung aliran realisme. Van Gogh juga dapat dikatakan mengusung aliran Ekspresionisme, salah satu aliran yang dipayungi oleh Paska Impresionisme dan bersifat menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa, bukan sekedar gambar representatif alam. Aliran Seni Post-Impresionism / Paska Impresionisme Aliran Post-Impressionism mencakup berbagai gaya artistik yang berbeda yang masih memiliki motivasi umum untuk merespon gerakan Impresionisme. Variasi ini berkisar dari Neo-Impresionisme yang berorientasi pada kajian ilmiah dari Georges Seurat sampai Simbolisme Paul Gauguin, namun semuanya masih terkonsentrasi pada visi subjektif senimannya sendiri. Gerakan ini mengantarkan pada era di mana lukisan melampaui peran tradisionalnya sebagai jendela dokumentasi dunia. Sebaliknya aliran Post-Impresionism menjadi jendela ke dalam pikiran dan jiwa seniman. Dampak estetika yang luas dari kaum Post-Impresionis mempengaruhi kelompok-kelompok yang muncul selama pergantian abad ke-20, seperti para Ekspresionis, serta aliran-aliran lain yang lebih kontemporer, seperti Seni Feminis yang masih mencakup perwujudan identitas. Ciri dan Gagasan Aliran Post Impressionism Makna simbolis dan ekspresi pribadi sangat penting bagi Post-Impressionists seperti Paul Gauguin dan Vincent van Gogh. Mereka menolak menggambarkan dunia berdasarkan pengamatan yang hanya kasat mata saja. Mereka lebih melihat ke ingatan, dan ekspresi emosi mereka sendiri untuk terhubung dengan pemirsa pada tingkat yang lebih dalam. Struktur, ketertiban, dan efek optis dari warna yang saling berderetan mendominasi visi estetika Post-Impresionis seperti Paul CĂ©zanne, Georges Seurat, dan Paul Signac. Mereka mengandalkan keterkaitan warna dan bentuk untuk menggambarkan dunia di sekitar mereka. Meskipun diselimuti oleh berbagai gaya individual yang berbeda, sebagian besar Post-Impresionis berfokus pada bentuk dan pola marka kuas abstrak dalam aplikasi cat ke permukaan kanvas. Kecenderungan awal mereka menuju abstraksi membuka jalan bagi eksplorasi abstrak modern yang terjadi pada awal abad ke-20. Lukisan Van Gogh dan Analisisnya The Potato Eaters 1885 Analisis, Deskripsi & Penafsiran The Potato Eaters Pemakan Kentang oleh Vincent Van Gogh, kentang The Potato Eaters sering dianggap sebagai mahakarya pertama Van Gogh. Dilukis saat tinggal di antara para petani dan buruh di Nuenen di Belanda, Van Gogh berusaha untuk menggambarkan orang-orang dan kehidupan mereka dengan jujur. Vincent Van Gogh memperlihatkan kondisi hidup para petani yang kurang sejahtera dengan warna yang gelap. Dia menampilkan adegan itu dalam palet yang hampir monokrom, pucat dan kurang menggugah mata. Layaknya kehidupan petani yang hanya mampu untuk menyantap kentang saja untuk bertahan hidup dan menjalani kehidupannya. Potret mereka tampak sudah tua dan lemah lalu dibandingkan dengan hanya satu orang yang masih muda itupun wajahnya tidak tampak. Penggambaran tersebut di dramatisir lagi oleh penggambaran keluarga petani yang berkumpul di di meja makan dan satu sumber cahaya dari lentera kecil yang memberi penerangan minim. Kentang yang tersediapun terhitung sedikit untuk jumlah keluarga mereka. Meskipun lukisan ini adalah salah satu penciptaan terbaiknya, karya ini tidak dianggap berhasil atau diapresiasi sebagai mana mestinya hingga kematian Van Gogh. Pada saat karya ini dilukis, Impresionis telah mendominasi pasar seni dunia. Tidak mengherankan bahwa Theo, merasa tidak akan mampu untuk menjual lukisan ini pada periode penciptaannya. Namun, karya ini tidak hanya menunjukkan kehebatan Van Gogh membuat adegan yang emosional, tetapi juga mulai membangun gagasan yang akan Van Gogh gunakan sepanjang karirnya. CafĂ© Terrace At Night 1888 Analisis, Deskripsi & Penafsiran CafĂ© Terrace at Night, oleh Vincent van Gogh, ini merupakan salah satu pemandangan pertama yang dilukis oleh Vincent Van Gogh selama berada di Arles. Nightscene pemandangan berlatar malam hari ini menggunakan warna dan nada/tone yang kontras. Cahaya yang dilukiskan pada dinding kafe benar-benar kontras dengan latarnya. Komposisinya secara keseluruhan menunjuk pada satu point interest yang tidak hanya berada pada satu objek, melainkan sepanjang kafe dan trotoar jalan. Meskipun perspektif yang disusun tampak naif, Van Gogh membuat eye leading yang memberikan efek yang lebih dramatis dibandingkan dengan perspektif yang akurat. Pemerhati seakan diajak untuk berjalan-jalan sepanjang trotoar yang tampak mengagumkan di malam hari itu. Kafe tersebut masih ada hingga saat ini dan merupakan tujuan utama bagi penggemar van Gogh yang mengunjungi Prancis. Ia pernah menulis surat mengenai lukisan ini pada saudara perempuannya. Vincent menulis, âAku melukis lukisan malam tanpa warna hitam yang digantikan oleh warna biru dan ungu yang indah. Warna hijau disekitarnya diterangi oleh sedikit warna kuning belerang dan hijau lemon. Sangat menyenangkan sekali untuk melukis malam hari di tempatâŠâ Selain terpengaruh oleh palet impresionis ia juga dengan sengaja untuk melukis pemandangan malam tersebut tanpa cat hitam. Ia ingin menunjukan betapa indahnya tempat itu meskipun disaat malam yang gelap. Keramaian penduduk sekitar yang masih ramai meskipun di malam hari juga menjadi sorotan utama Van Gogh pada lukisan ini. Dilukis langsung di jalanan pada malam hari, Van Gogh menciptakan kembali gambar berdasarkan dari pengamatannya, praktik yang diwarisi dari para Impresionis. Namun, tidak seperti Impresionis, ia tidak merekam adegan hanya karena matanya mengamati, tetapi mengilhami gambar dengan nada spiritual dan psikologis yang menggemakan reaksi pribadinya. Sapuan kuasnya menunjukan kegembiraan dan kesenangan yang dialami Van Gogh saat melukis karya ini. Starry Night 1889 Analisis, Deskripsi & Penafsiran Lukisan Starry Night sering dianggap sebagai pencapaian puncak dari Van Gogh. Tidak seperti kebanyakan karyanya, Starry Night dilukis dari ingatan dan tidak berdasarkan referensi alam. Penekanan pada kehidupannya yang emosional sangat jelas dalam penggambaran langitnya yang bergolak dan liar. Meskipun begitu di karya ini, Van Gogh mengikuti prinsip seni dan komposisi yang sangat rapi. Berbagai bentuk dan marka kuas didistribusikan di seluruh permukaan kanvas dalam urutan yang tepat untuk menciptakan asas keseimbangan dan menghasilkan ketegangan dari kontras yang terjadi. Ia seakan menggabungkan praktis seniman yang berpendidikan formal namun mengemasnya dalam gaya yang naif. Di lukisan ini juga tampak jelas bahwa dia melukis menggunakan marka kuasnya, bukan menggunakan kuas untuk meniru-nirukan alam. Di bagian tengah lukisan, langit seakan meliuk-liuk mengikuti alunan kurva yang dinamis diterangi oleh bintang-bintang yang berpijar. Hasilnya adalah pemandangan malam yang sangat spiritual dan penuh dengan ekspresi emosi batin. Namun kekacauan yang tampak lagi-lagi dapat ditumbangkan oleh pengaturan formal yang apik dan rapi. Starry Night terkenal karena dianggap melampaui praktik melukis terhadap representasi dunia fisik. Referensi The Life of Vincent Van Gogh org. Vincent Van Gogh, Important Artworks of Vincent Van Gogh
Daftar isi1. The Starry Night 2. Starry Night Over the RhĂŽne 3. Sunflowers Series4. Self Portrait5. The Potatoe Eaters 6. Bedroom in Arles7. Almond Blossoms8. CafĂ© Terrace at Night9. The Story of The Irises10. Sunset at Montmajour 11. The Portrait of Doctor GachetVan Gogh atau memiliki nama lengkap Vincent Willem van Gogh merupakan salah satu seniman paling ternama di dunia. Dirinya adalah seorang pendeta sekaligus pelukis pasca impresionis Belanda yang paling berpengaruh terutama bagi dunia seni Barat. Ia lahir di Zundert, Belanda pada tanggal 30 Maret 1853. Lukisan-lukisannya sebagian besar merupakan aliran ekspresionisme yakni gambaran yang sesuai dengan isi hati sang pelukis ketika melihat suatu objek. Van gogh wafat pada 29 Juli 1890 di Perancis. Selama hidupnya, van Gogh telah menciptakan 900 lukisan. Berikut ini adalah karya lukisan van Gogh yang paling fenomenal beserta kisah dibaliknya. 1. The Starry Night Ketika nama Vincent van Gogh disebutkan sebagian besar orang akan langsung teringat pada lukisan The Starry Night. Lukisan tersebut memang menjadi salah satu masterpiece van Gogh yang dibuatnya pada tahun 1889. Hal yang paling menarik dari lukisan ini adalah gambaran langit malam yang berputar-putar sehingga membuat orang yang melihatnya merasa terkagum-kagum. Lukisan yang saat ini tersimpan di The Museum of Modern Art, New York ini mengandung kisah yang menyedihkan. âThe Starry Nightâ ia ciptakan ketika dirinya sedang dalam masa perawatan di Rumah Sakit Saint-RĂ©my-de-Provence akibat sakit mental yang dideritanya. Lukisan tersebut terinspirasi dari jendela kamar isolasinya bahkan para ahli telah sepakat bahwa van Gogh melukisnya dalam keadaan psikosis. Uniknya van Gogh justru menganggap lukisannya ini menjadi sebuah eksperimen yang Starry Night Over the RhĂŽne Sebelum melukis âThe Starry Nightâ, van Gogh lebih dahulu melukis âStarry Night Over the RhĂŽne yakni satu tahun sebelumnya. Lukisan ini serupa dengan The Starry Night hanya saja pada bagian langit memiliki spiral yang lebih sedikit. Objek dari inspirasinya pun berbeda yakni dari langit malam ketika van Gogh berada di tepi sungai Rhone dekat Rumah Kuning tempat tinggalnya bersama dengan rekan-rekannya. Dalam lukisan ini van Gogh mengungkapkan kekagumannya terhadap pemandangan perairan di kota Arles, Perancis. Lukisan ini kemudian ia berikan kepada temannya yakni EugĂšne Boch dan dipamerkan SociĂ©tĂ© des Artistes IndĂ©pendants di Paris pada tahun 1889. Saat ini Starry Night Over the RhĂŽne berada di MusĂ©e dâOrsay, Paris sejak tahun 1975 setelah sebelumnya berada di Buffa, Gallery of Sunflowers SeriesSelain lukisan Starry Night Over the RhĂŽne, van Gogh ketika berada di Arles juga menciptakan karya lainnya yang kemudian disebut sebagai âSunflowers Seriesâ. Lukisan bunga Matahari ini sebenarnya terdiri dari tujuan rangkaian namun saat ini hanya sia 5 buah saja. Ketujuh rangkaian lukisan tersebut memiliki sketsa dan ide yang sama yakni bunga matahari yang berada di sebuah vas dan tidak begitu mekar dengan segar namun tetap memiliki warna kuning yang cerah. Lukisan matahari menggambarkan suasana hati van Gogh yang sedang bagus. Selain itu pada dasarnya ia sangat menggemari bunga matahari. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya lukisan van Gogh yang terdiri dari unsur bunga matahari. Lukisan ini, kini tersimpan di museum yang berbeda-beda diantaranya adalah National Gallery, London, Museum Amsterdam,Tokyo, Munchen, serta Philadelphia di Amerika Self PortraitLukisan Self Portrait diyakini sebagai gambar diri yang terakhir dari seorang van Gogh meskipun beberapa ahli masih meragukannya. Namun semuanya sepakat bahwa lukisan ini menjadi gambar yang paling ikonik mengenai potret seorang Vincent Willem van Gogh. Kisah dibalik lukisan ini pun ada berbagai versinya yakni van Gogh ingin mendokumentasikan dirinya terutama terkait perkembangan fisik dan mentalnya. Namun ada pula yang mengatakan alasan van Gogh melukis dirinya adalah karena dirinya tidak memiliki cukup uang untuk menyewa model. Dalam lukisan ini terdapat surat yang ditulis oleh van Gogh sendiri bahwa dalam lukisan âSelf Portraitâ wajahnya lebih tenang meski matanya masih menunjukkan sebaliknya namun ia juga memberitahukan pada temannya dirinya sedang berada di tempat yang lebih baik. Saat ini âSelf Portraitâ yang asli berada di MusĂ©e dâOrsay, The Potatoe Eaters âThe Potatoe Eatersâ adalah lukisan hasil karya Vincent van Gogh yang sketsanya dibuat pada bulan Maret 1885 dan selesai di tahun yang sama. Lukisannya kali ini tidak begitu penuh warna seperti sebelumnya dan lebih banyak mendapat pengaruh dari Jozef Israel. Di dalam lukisan ini tergambar potret para petani yang sedang berkumpul di meja makan. Vincent van Gogh ketika melukis ini sedang berada di Nuenen Belanda. Ia mencoba untuk menggambarkan kehidupan para petani di sana yang kelam. Pada tahun 1887, van Gogh menulis surat untuk saudara perempuannya dan mengatakan bahwa âThe Potatoe Eatersâ merupakan maha karyanya dan ia sangat bangga bisa menyelesaikan lukisan tersebut. Kita bisa melihat lukisan ini yang asli di Van Gogh Museum, Bedroom in ArlesLukisan Bedroom in Arles ini merupakan karya dari van Gogh yang terdiri dari tiga buah lukisan dan semuanya identik. Objek yang dilukis yakni kamar tidur milik van Gogh sendiri ketika hidup di Place Lamartine di Arles, Bouches-du-Rhone, Prancis atau dikenal juga sebagai Rumah Kuning. Di dalam lukisan ini van Gogh menggambarkan bagaimana suasana kamar dari seorang pelukis. Vincent melukis Bedroom in Arles setelah terserang penyakit yang mengharuskannya berbaring di atas kasur untuk beberapa hari. Ketiga lukisan tersebut berada di tiga musim yang berbeda dimana versi pertama tersimpan di Van Gogh Museum di Amsterdam, versi kedua Art Institute of Chicago di Chicago dan versi ketiga berada di MusĂ©e dâOrsay, Paris. 7. Almond BlossomsVincent van Gogh melukis âAlmond Blossomsâ sekitar tahun 1888â1889. Dalam lukisan ini van Gogh melukis bunga Almond dengan sangat sederhana namun tetap elegan serta mampu menghadirkan suasana menyenangkan dan menggembirakan dari sang pelukis. Ia sendiri mendapatkan inspirasi untuk melukis objek bunga Almond karena sangat tertarik dengan seni jepang terutama dari lukisan Pohon Plum Berbunga Japonaiseries. Tak heran jika lukisan ini banyak mendapat pengaruh dari ukiran kayu ukiyo-e. Selain itu kisah dibalik lukisan ini adalah untuk menyambut kelahiran keponakannya. Ia juga menjelaskan bahwa hatinya sangat senang ketika pepohonan mulai mekar. âAlmond Blossomâ saat ini berada di Van Gogh Museum, CafĂ© Terrace at NightCafĂ© Terrace at Night merupakan karya seni dan Vincent van Gogh yang menjadi awal karya-karya lainnya dengan latar belakang langit malam. Lukisan ini ia ciptakan di sebuah makam di bulan September pada tahun 1888. Lukisan ini baru dipamerkan pada tahun 1891 namun dengan judul yang berbeda yaitu Coffeehouse, in the night atau dalam bahasa Perancis yaitu CafĂ©, le soir. Dalam suratnya yang berkaitan dengan lukisan ini van Gogh mengatakan bahwa dirinya sangat menikmati malam di Arles. Ia merasa sangat cocok berada di area tersebut dan dapat menggambar objek-objeknya secara langsung. Malam-Malamnya kini dihiasi dengan warna biru, ungu, dan hijau yang cantik dengan pemandangan sekitar alun-alun yang terang diwarnai belerang pucat, hijau lemon. Lukisan ini kini dilestarikan di Kröller-MĂŒller Museum, The Story of The IrisesLukisan âThe Story of The Irisesâ juga dikenal dengan hanya âIrisesâ saja yang digambar oleh van Gogh pada bulan Mei 1889. Ia menciptakan lukisan ini di minggu pertama perawatannya di rumah sakit setelah insiden memotong telinganya sendiri. Ia mulai melukis sesaat setelah tiba di rumah sakit dengan duduk di taman sebagai studinya untuk mendapatkan ketenangan. Meski begitu karya nya ini dianggap sebagai lukisan dengan nilai keindahan yang luar biasa dimana mampu menghadirkan cahaya kehidupan dan keindahan alam. Dalam lukisan ini, van Gogh menuliskan âPandangan dari kejauhan. Iris adalah ruang belajar yang penuh dengan udara dan kehidupanâ. Maha karya ini berhasil didapatkan oleh J. Paul Getty Museum, Los Sunset at Montmajour Pada 4 Juli 1888, Vincent van Gogh membuat lukisan dengan objek garrigue dengan berlatar belakang reruntuhan Biara Montmajour. Lukisan ini kemudian dikenal sebagai âSunset at Montmajourâ. Lebih dari satu abad keaslian lukisan ini terus dipertanyakan termasuk yang menjadi koleksi pribadi dari seorang industrialis asal Norwegia Christian Nicolai Mustad. Keaslian lukisan ini baru tervalidasi pada tahun 2013 lalu dan saat ini menjadi salah satu dari koleksi the Van Gogh Museum, Amsterdam. van Gogh ketika melukis âSunset at the Montmajourâ sedang berada di semak-semak berbatu dengan tumbuhan ek kecil di dekatnya di sore hari. Ia mengatakan bahwa sinar kuning yang jatuh di sana layaknya hujan emas yang The Portrait of Doctor GachetVincent van Gogh ketika berada di Rumah Sakit Saint-RĂ©my-de-Provence tidak hanya melukis lanskap pemandangan tapi juga potret dari seseorang yang tinggal bersamanya. Orang tersebut adalah Dr. Paul Gachet yakni seorang dokter yang membantu dan merawat van Gogh. van Gogh menjadikan dokternya sebagai objek lukisan setelah merasa nyaman dan dekat dengan dr. Gachet. Kedekatannya dengan sang dokter pun ditulis dalam suratnya yang ditujukan kepada saudara perempuannya yang bernama Wilhelmina. Dalam suratnya ia mengatakan bahwa diantara keduanya memiliki kemiripan baik fisik maupun mentalnya.
analisis lukisan the starry night